Ibu Hamil yang Malas
Bagi suamiku aku adalah perempuan yang malas ketika hamil. Aku jarang olahraga itupun hampir tidak pernah aku lakukan jika suamiku bersamaku. Yang beliau lihat saat berangkat bekerja aku masih tidur, saat pulang bekerja aku tiduran sambil asik memainkan hp. Saat malam tiba aku tidak bisa tidur dan selalu ganti2 posisi tidur, kadang miring kekiri kadang tiba2 miring kekanan, tiba2 bangun langsung pergi ke toilet buru2. Mungkin beliau sangat terganggu dengan kelakuanku selama hamil yang tidak bisa membuatnya tenang.
Namun dibalik itu semua, aku mempunyai alasan tertentu menjadi malas di mata beliau. Kenapa aku tidak jalan2 setiap pagi. Aku ingin, tapi aku harus melakukan itu sendirian sedangkan suamiku terlalu sibuk memainkan game di hpnya. Ketahuilah tidak ada seorang wanita yang ingin jalan sendirian, olah raga sendirian kecuali suaminya sangat sibuk dipagi hari atau harus bekerja.
Aku jadi tidak bisa tidur selama hamil karena semuanya sangat tidak nyaman. Bagaimanapun posisinya sangat tidak nyaman. Ketika akhirnya bisa ketiduran itu pun selalu mimpi buruk. Mungkin aku dilanda ketakutan atau bahkan tidak ada seorangpun yang mengerti bagaimana rasanya diposisiku bahkan ibuku sendiri apalagi mertua terlebih suamiku yang menuntut harus menjaga kehamilanku ini, karena sebelumnya aku pernah keguguran 2 kali.
Aku tertidur dipagi hari setelah subuh karena bagiku itu waktu terlelah aku dan bayi dalam kandunganku. Pikiranku sudah mulai penuh hingga membutuhkan istirahat. Namun siapa yang mengerti, orang orang bilang aku adalah ibu hamil yang pemalas.
Aku bangun antara jam 9-10 pagi. Sudah siang sekali ya? Tapi bagiku itu waktu yang kurang. Karena aku tinggal dengan mertua sebisa mungkin aku melakukan kegiatan seperti cuci baju, selimut, bahkan jaket tebal aku cuci sendiri ketika hamil. Aku kira dengan menikah aku akan mendapatkan fasilitas rumah tangga yang memadai seperti mesin cuci, toilet duduk atau tempat cuci piring di atas. Tapi itu semua mustahil semua sudah terjadi. Bukannya tidak bersyukur namun aku hanya ibu baru yang sedang hamil. Ketika mencuci pakaian berat rasanya juga kasian dengan adik bayi dalam kandunganku sangat terasa sekali kalau dia tidak nyaman. Atau bahkan mencuci piring dibawah dan aku merasa sekali kalau adik bayi sangat tidak nyaman. Terlebih lagi ketika buang air kecil dan besar yang dimana aku harus jongkok diwaktu yang lama. Kadang aku menangis dalam batin semoga adik bayi sehat terus biar ibu yang merasakan sakit.
Sebelumnya aku menyetelika baju di bawah, namun aku menyadari itu tidak baik buat si adik bayi. Aku menyetelika di kasur, meski aku melakukannya di malam hari yang membuat orang2 menfanggapku sebagai pemborosan listrik dan malas. Kenapa tidak dikerjakan siang atau pagi. Ketahuilah di musim kemarau minim angin ini membuat tubuhku mudah terbakar bahkan setelah mandi aku gerah lagi, namanya juga ibu hamil mungkin setiap ibu hamil juga merasakannya. Atau Mungkin banyak ibu hamil yang tidak menyetelika baju karena takut bayinya kenapa2. Akupun juga ingin seperti itu, tapi keadaan mengharuskannya melakukan ini semua.
Mungkin banyak ibu hamil yang sangat dimanja suaminya, merasa sangat bahagia di masa2 kehamilannya. Tidak perlu melakukan pekerjaan rumah, tidak perlu memasak bahkan tidak perlu memikirkan biaya hidup sehari2 yang ada semua diberikan suaminya setiap hari. Ya itu keinginan setiap ibu hamil. Tapi apa aku yang menjadi ibu hamil yang malas. Setiap hari menyapu dirumah yang cukup basar saja dimata orang2 itu pekerjaan yang sangat mudah, padahal punggungku rasanya patah dan perutku kram. Tapi aku tidak boleh mengeluh, sekali mengeluh pasti yang dikhawatirkan siadik bayi bukan ibu hamil yang pemalas ini.
Komentar
Posting Komentar