Kata Anita

LAPAR DAN AJAL Anita Imaniar Seketika aku menggigil pada suhu terendahku. Seperti masuk angin. Punggungku terasa sangatlah sakit. Bahkan untuk sekedar berjalan saja kakiku gemetaran. Tuhan apa sebenarnya yang terjadi. Aku tidak demam tapi aku sangatlah kesakitan. Untuk berfikir pun tak sanggup tersampaikan. Kucoba mengingat dan terus mengingat sebenarnya apa yang terjadi hingga sesakit ini. Lebih dari penyakit apapun jika perut yang terserang, secara langsung akan cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh yang lain. Makanan. Ya makan adalah kewajibanku untuk memberi kekuatan kepada tubuhku ini. Kenapa aku selupa ini Tuhan. Aku masih berfikir apa sebenarnya yang terjadi pada diriku. Aku tinggal bersama orang tua ku yang dimana tak ada bahan yang kurang untuk aku syukuri. Semua bisa aku dapatkan dengan mudah. Tapi mengapa hari ini terasa sulit. Kenapa terasa sakit. Aku menyimpan sungkan yang amat besar kepada orang tua ku. Untuk keluar minum saja aku tidak berani, apalagi ma

SELASA PAGI PANTAI SINE Anita Imaniar Lapang nan maha luas. Nikmat Allah yang satu ini sungguh tidak di ragukan lagi, terpesona lah setiap  mata yang memandangnya. Mulai dari nyanyian ombak lengkap dengan tariannya yang monoton itu siapapun akan langsung terhipnotis perlahan lahan. Subhanallah. Satu kata ini terus berdenyut berkali kali. Maklum hampir 3 tahun aku tidak menyentuh laut. Angin yang membelai lembut, suara ranting pohon yang malu malu, sesekali aku melihat burung kecil berkejaran. Indah bukan? Tiga tahun silam. Aku hampir lupa. Mendatangi laut ini dengan perjuangan yang sangat menguras emosi. Jiwa mudaku saat itu lebih memilih untuk melewati jalur yang sangat extrim. Aku lebih memilih jalur alas bebatuan dari pada aspal mulus. Sungguh bisakah kembali ke masa masa itu. Pantai cantik ini bernama sine, terletak di Desa kalibatur Kecamatan Kalidawir Tulungagung. Mudah diakses melalui google map, bahkan tidak jauh dari kota kemungkinan tercepat 35 menit sudah sam