Langsung ke konten utama

Postingan

Ibu Hamil yang Malas

Ibu Hamil yang Malas Bagi suamiku aku adalah perempuan yang malas ketika hamil. Aku jarang olahraga itupun hampir tidak pernah aku lakukan jika suamiku bersamaku. Yang beliau lihat saat berangkat bekerja aku masih tidur, saat pulang bekerja aku tiduran sambil asik memainkan hp. Saat malam tiba aku tidak bisa tidur dan selalu ganti2 posisi tidur, kadang miring kekiri kadang tiba2 miring kekanan, tiba2 bangun langsung pergi ke toilet buru2. Mungkin beliau sangat terganggu dengan kelakuanku selama hamil yang tidak bisa membuatnya tenang.  Namun dibalik itu semua, aku mempunyai alasan tertentu menjadi malas di mata beliau. Kenapa aku tidak jalan2 setiap pagi. Aku ingin, tapi aku harus melakukan itu sendirian sedangkan suamiku terlalu sibuk memainkan game di hpnya. Ketahuilah tidak ada seorang wanita yang ingin jalan sendirian, olah raga sendirian kecuali suaminya sangat sibuk dipagi hari atau harus bekerja.  Aku jadi tidak bisa tidur selama hamil karena semuanya sangat tidak nyaman. Bagaim
Postingan terbaru

Perjanjian Yang Lupa

PERJANJIAN YANG LUPA Tuhan, aku tau rasa sakitnya melebihi yang pernah aku bayangkan. Tapi Tuhan mampukah aku mengukurnya sebagaimana aku menahannya. Aku tak merasakan jantung dan nafasku, semua hanya perih sampai ke ulu hati. Betapa bencinya Engkau pada hambamu yang sangat hina dan penuh dosa ini Tuhan.  Semua tubuh raga ini memanglah milikmu Tuhan, tapi Tuhan berikanlah aku kesempatan setelah Engkau mengambil sebagian dari jantung dan hatiku yang kecil untuk suami hamba. Untuk membahagiakannya sekali lagi sampai dia merasa senang dengan keberadaanku di sisinya.  Engkau paling tahu Tuhan, tak ada seorangpun yang pernah membuat aku sepuas dan sebahagia aku menjadi seorang wanita. Setelah aku memilikinya, aku merabanya mencoba memahaminya dan memainkan perasaanku sehingga aku terhanyut di dasar palung hatinya. Aku lupa milikMu. Sekali lagi aku lupa, bahwa aku sudah melakukan janji sebelum angin surga berhembus mengenai ujung rambutku aku lupa akan sebuah perjanjian.  Aku mencoba menghin

Diary Panca 1

PANCA Inilah aku hari ini, ingin banyak bercerita namun tak satupun ada kawan yang mau benar benar mendengarkan. Banyak sekali yang ingin aku utarakan mengenai cinta pekerjaan dan air mata. Biarlah aku bercerita di sini, jikalau pembaca tidak suka jangan lanjut di baca. berhentilah.  Cerita ini berawal dari dia yang seperti dilanku. Aku juga mempunyai dilan. Tampan, senyumnya manis,  nakal dan suka gombal. Tidak punya jaket jeans tapi selalu pakai jaket kodim tentara milik ayahnya sebagai kenang kenangan, padahal dia juga tentara tapi dia bilang beribu jaket yang aku miliki jaket ayah Inilah yang paling aku sukai, sampek kusut memudar dan berjamur kena keringat pengorbanannya untuk membuktikan kepada ayahnya bawa dia bisa sepertinya. Dia dilanku yang bernama panca. Senyumnya manis bibirnya tipis rambutnya cepak seperti tentara pada umumnya, matanya juling, orang orang meranggapan bahwa dia pasti orang jahat. Ya awal bertemu denganku aku kira dia seorang preman yang menyamar me

AIR MATA SENJA

Senja kini berganti malam, lirik lagu satu ini sungguhlah membawa setiap jiwa jiwa yang terlupakan akan teringat olehnya. Iya oleh sebuah kenangan dengannya. Dengannya yang kini sudah milik orang lain. Sakit ya, senja yang sungguh cantik sore ini harus ternodai tentang sebuah bayang bayang seorang mantan yang dimana kamu masih juga mencintainya. Padahal akal dan pikiran sudah tak sudi lagi mendengar atau bahkan mengucap namanya. Tapi ada saja perasaan atau peristiwa yang entah apa membuatmu teringat saat terindah atau tersedihmu bersamanya. Iya aku akui senja dan cinta memanglah tak bisa terpisahkan. Antara dua insan yang merajut cinta, tengtang air mata bahagia, atau pula tentang tangisan perpisahan seorang anak muda. Ya begitulah cinta dan senja sangatlah rekat. Seperti kita yang dulu pernah bertemu, saling mencari titik terfokus pada sebuah kamera agar senja dapat ternikmati terus menerus walau hanya melalui foto. Anak jaman sekarang kebanyakan mengatasnam

ENTAHLAH, AKU INGIN LUPA

Anita Imaniar Hari demi hari berasa biasa saja. Entah tak ada yang sepesial lagi. Setelah semuanya berakhir kini tinggallah wanita ini sendiri. Sendiri dikala pagi hingga malam hari, tak terasa waktu memakan kesendirianku yang ditinggalkan olehmu yang begitu cukup lama. Satu tahun lebih aku hidup dalam bayang bayang semu tubuhmu. Begitu jauh bagaimana juga tak bisa aku rengkuh dikala aku ingin. Begitu pula kamu yang selalu mengatakan rindu, rindu ini itu yang dahulu biasa kita lakukan bersama. Makan roti bersama dikala hujan tiba adalah salah satu alasan mengapa aku begitu ingin berjumpa. Hingga suatu malam terjadi. Ya, suatu malam terjadi dimana kamu mengatakan bosan dengan berbagai alasan. Hanya mentap layar handpone, kesibukannku yang harus kerja pagi sampai sore, yang dimana kamu lelah harus berkegiatan disana sini, jaga ini itu, sudah bosan mendengarkan cerita teman-teman kerjaku. Iya semua itu memang sangat membosankan. Aku juga merasakan meski menatap   sebatas

Cerpen terbaru

Angin Timur Setiap detik yang terbuang melainkan pelajaran pelajaran baru yang harus diremidi. Tentu saja iya setiap orang akan merasa menyesal setelah melakukan perbuatan dosa. Akankah waktu bisa kembali. Apakah semua itu bisa diulangi satu atau dua kali lagi. Agar aku paham, betapa benar benar bodohnya aku. Yang sudah begitu paham kamu tapi tetap membiarkanmu menyelam lebih dalam. Dihadapnmu mungkin aku hanya wanita rendahan yang mudah untuk dirayu rayu. Yang bisa kau mainkan sesukamu. Ku telusuri apapun jalan yang kau tuju, namun. Sedalam apapun kamu menyelamiku, akankah satu kali saja engkau tau isi hati ini. Hanya satu kali saja.  Dalam. Iya luka ini memang tak terbentuk. Namun dalam denyut nadi tersunyiku pun aku tetap menahan sakit yang tiada akhir. Tiada akhir kataku. Sebab semua telah aku berikan kepada rumah yang ku anggap sebagai tempat peristirahatanku selamanya. Namun semua beda. Setelah kita selesai. Ya seperti katamu yang menyebutkan selesai dengan mudah tan

CERPEN REMAJA

LAPAR DAN AJAL Anita Imaniar Seketika aku menggigil pada suhu terendahku. Seperti masuk angin. Punggungku terasa sangatlah sakit. Bahkan untuk sekedar berjalan saja kakiku gemetaran. Tuhan apa sebenarnya yang terjadi. Aku tidak demam tapi aku sangatlah kesakitan. Untuk berfikir pun tak sanggup tersampaikan. Kucoba mengingat dan terus mengingat sebenarnya apa yang terjadi hingga sesakit ini. Lebih dari penyakit apapun jika perut yang terserang, secara langsung akan cepat menyebar ke seluruh bagian tubuh yang lain. Makanan. Ya makan adalah kewajibanku untuk memberi kekuatan kepada tubuhku ini. Kenapa aku selupa ini Tuhan. Aku masih berfikir apa sebenarnya yang terjadi pada diriku. Aku tinggal bersama orang tua ku yang dimana tak ada bahan yang kurang untuk aku syukuri. Semua bisa aku dapatkan dengan mudah. Tapi mengapa hari ini terasa sulit. Kenapa terasa sakit. Aku menyimpan sungkan yang amat besar kepada orang tua ku. Untuk keluar minum saja aku tidak berani, apalagi ma