RESENSI BUKU
ZAMRUD KHATULISTIWA
“
NEGERI YANG KURANG NYAMAN “
Oleh
:Anita Imaniar
XII IA 1
Judul
Buku : ZAMRUD
KHATULISTIWA “NEGERI YANG KURANG NYAMAN”
Penulis : Ubed Abdilah Syarif
Penyunting
: Andina Ken Soraya
Penerbit
: Citra Aji Parama
Tahun
Terbit : 2010
Cetakan
Ke : 1
Tebal
Halaman : 80 Halaman
Indonesia merupakan Negara kepulauan
dengan penduduk ratusan juta orang. Hal ini menjadikan Indonesia mempunyai
banyak kekayaan budaya, seperti suku bangsa, adat istiadat, tarian daerah, senjata
tradisional, rumah adat, dan pakaian adat. Selain itu, letak Indonesia yang
sangat strategis diantara dua benua dan dua samudra menjadikan Indonesia
mempunyai kekayaan alam yang melimpah, seperti hasil pertanian, pertambangan
maupun kekayaan laut. Perana Indonesia di mata dunia juga patut
dibanggakan.namun, dibalaik semua itu, terdapat banyak ketidaknyamanan di
Indonesia.
Ketidaknyamanan di Indonesia berasal
dari berbagai sisi. Demonstrasi di jalan, pedagang kaki lima di pinggir jalan,
dan tempat parkir kendaraan di badan jalan menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Iklan yang semrawut di pinggir jalan megganggu pemandangan pengguna jalan.
Banyak pemukiman kumuh di bantaran sungai dan pinggir rel kereta api. Membuang
sampah di sungai, di pinggir jalan, dan di pantai sudah menjadi kebiasaan.
Selain itu, budaya terlambat datang menjamur di mana – mana. Sadar atau tidak,
itulah Indonesia.
Buku ini memuat 35 masalah yang
sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia disekitar kita. Tanpa disadari
mungkin kita juga melakukannya. Gambaran yang terdapat pada buku ini
menunjukkan ada yang salah dalam pola dan perilaku kita. Salah satu pemyebabnya
adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang penerapan nilai – nilai
pendidikan kewarganegaraan.
Ubed Abdilah membuat karya yang
berbeda dengan sebelumnya. Dimana sebelum buku yang diterbitkan memuat berbagai
keindahan alam serta keunikan Indonesia hingga menghasilkan berbagai sumber
kekayaan akan jayanya bumi pertiwi di nusantara. Namun buku ini telah banyak
mengeksperimen penulis untuk membongkar kebiasaan buruk orang Indonesia, yang
dimana penulis sendiri juga sebagai warga Indonesia yang sah. Untuk itu penulis
kemudian mendapat simpulan hasil eksperimen yang mengejutkan hingga
menghasilkan “ Negeri yang Kurang Nyaman “.
Siapapun
yang akan membacanya mungkin akan memikirkan hal – hal yang belum terlintas
sebelumnya dibenak pembaca. Misalnya dalam judul “ Hutan Beton Tumbuh Subur “.
Sebelumnya mungkin kita tidak tahu bahkan tidak tertarik dengan value atau
nilai dari objek seperti “ Beton ”. Nah hal tersebut inilah yang kemudian
digarap oleh penulis untuk dijadikan sebagai sumber informasi sekaligus
pengetahuan bagi pembaca agar dapat melakukan sesuatu, sekecil apapun itu.
Hal ini berarti sesuai dengan konsep
penulisan buku. Buku ini dalam penyajiannya dilakukan dengan merujuk pada
berbagai sumber pustaka, seperti buku, jurnal, Koran, dan media internet. Dalam
hal ini pembaca tidak akan merasa bosan saat membacanya, karena pembahasannya
tidak terlalu panjang namun rinci dan jelas dalam mengungkapkan ise penulis.
Tulisannya juga tidak luput dipenuhi berbagai info dan catatan kaki dari
argument penulis. Sehingga apabila pembaca ragu atau tidak percaya dapat
langsung dibuktikan dengan mengakses bahan rujukan yang disisipkan. Rujukan
sumber pustaka dipadukan dengan penglaman dan pengamatan penulis sebagai anak
bangsa dalam kehidupan sebagai warga Negara.
Buku Negeri yang Kurang Nyaman ini berisi gambaran hai – hal yang kurang
menyenangkan di Indonesia. Gambaran – gambaran dalam buku ini diharapkan dapat menggugah
kesadaran kita sebagai warga Negara Indonesia untuk memperbaiki perilaku dan
pola hidup kita. Dengan demikian, kita berperan dalam upaya mempertahankan
citra Indonesia di mata dunia. Sebagai pengetahuan, banyak hal mengenai
pendidikan kewarganegaraan mungkin sudah didapatkan, tetapi sering kali
pengetahuan yang ada tidak dipraktikkan dalam perilaku. Buku ini diharapkan
dapat menjadi inspirasi dan bagian dari pendidikan kewarganegaraan yang
sifatnya bukan hanya kognitif.
yg nulis 3 org mbak sila dibaca lagi :)
BalasHapusassalamu'alaikum bac
BalasHapusbaru pertama baca karya ini
good job 👍