KESEMPATAN KEDUA TIDAK DI PIHAK BAPAK
NAMA
PEMERAN:
1. Ahmad Ridho ( Bapak )
2. Anita Imaniar ( Adik )
3. Della Vita Cahyanti ( kakak )
4. Maulina Awalia Akbar ( Ibu )
5. Santi Purwaningsih ( Korban )
6. Zabil Ibnu Soleq ( Polisi )
ADEGAN 1
Suasana haru menyelimuti keluarga Pak Ridho, bagaimana tidak
jika anak pertamanya menderita sakit yang tak kunjung sembuh – sembuh.
Kakak : Buk.... sakit buk..kapan kita
kedokter.....? ( menangis dan batuk )
Ibu : Sabar to nduk..( memeluk kakak
dan ikut menangis ) pak.... gimana ini pak.. badannya semakin panas..!! ( panik
)
Bapak : ( pusing sesekali memegangi kepalanya
)Bapak yo ndak tahu buk....
Tiba – tiba…………
Adik : ( membuka pintu dengan kerasnya
berlari ke arah bapak sambil menangis. Ditangannya membawa selembar kertas dan
memberikannya ke pada bapak ) pak…. Jika tidak dibayar besok maka ani tidak
bisa mengikuti ulangan pak…. Pak bayar sekarang pak, ani tidak mau tidak naik kelas….
Ibu : pak
piye iki pak.....( menarik narik baju bapak)
Bapak : ( sedang kan bapak masih bingung
lekaas berdiri ) ya sudah buk, ibuk tenang aja.... bapak tak cari pinjaman atau
pekerjaan yang ada dulu....semoga ada yang mau memperkerjakan bapak, doa’ kan
bapak ya buk.... nduk...( pergi serta menyalimi keluarganya )
Tidak lama kemudian............
Kakak : buk..... sakit buk..sudah tidak kuat
buk..( menangis dan batuk )
Ibu : ( panik ) nduk...... ditahan dulu
nduk bapak pasti datang membawa uang yang banyak, kamu akan dibawa kerumah
sakit dan sehat kembali nduk....( memeluk dan menangis )
Adik : buk..... mbak tak buatkan teh ya?
..biar batuknya redahan ( pergi ke dapur )
Kakak : buk..... kapan bapak pulang....sudah
tidak kuat buk....( batuk mengeluarkan darah )
Ibu : ( gemetar dan panik sepanik
paniknya ) nduk.... nduk.. cari bapakmu nduk..... cepat..
Adik : ( keluar dari dapur ) bapak kan
masih baru kelu....( melihat keadaan kakaknya yang tergeletak dipangkuan ibunya
membuat Ani langsung lari )
ADEGAN 2
Di kursi halte bus hanya terdapat bapak dan wanita muda
Nona : bapak
sedang menunggu bus..( tersenyum kecil )
Bapak : iya
neng.....
Nona : panas
ya pak.... ( mengipas ngipas diri dengan tangan )
Bapak : iya.....
Nona : saya pergi ke seberang sana dulu ya
pak....nyarik tukang es keliling....( pergi tak sengaja meninggalkan tasnya )
Bapak : iya neng.....( menengok ke kiri
melihat tas nona itu, terdapat sejumlah uang yang sangat banyak ) Ya Allah...
apa yang seharusnya hamba lakukan... untuk kali ini maafkanlah hambamu yang
kotor ini, hamba harus memenuhi kedua anak hamba, bismillahirohmannirohim.....
( mengambil uang tersebut )
Adik : ( berlari bertanya kepada orang –
orang ) bang tahu bapak saya... tahu bapak saya ( menghentikan langkah dan
terkejut melihat bapaknya yang sedang mengambil uang dari sebuah tas ) apa.....
bapak mencuri???? ( lari menuju rumah )
Nona : kembali ke halte bus dan melihat
bapak tadi berlari, mengambil tas dan terkejut uang yang di dalamnya hilang )
PENCURI..... PENCURI.... TOLONG...
Polisi : ada
apa?? ( panik )
Nona : pak
tolong uang saya di curi oleh orang pak.....
Warga : o.o.o
orang itu rumahnya ada di kampong sebelah.....pak....
Polisi :
ayo..... kita kesana....
Warga : ayo kita
grebek dia.... kelihatanya aja alim padahal maksiat
Polisi :
jangan main tangan sendiri....saya yang akan menangkapnya!
Nona : ayo pak
...pergi sekarang....
ADEGAN 3
Adik : ( membuka pintu dengan keras dan
menangis ke hadapan ibunya sambil ngos – ngosan akibat berlari ) buk....
buk.... penting buk..
Ibu : ada
apa to nduk duduk dulu dibicarakan dengan tenang dulu....
Adik : Ndak
bisa buk.... bapak buk.. bapak....
Ibu : Ada
apa dengan bapakmu ndok....( panik )
Adik : bapak .....ba..pak
( menangis ) bapak mencuri buk…
Ibu : Opo..... bapakmu mencuri
astagfirulloh ( terkejut lekas mengelus dada )
Tiba – tiba... ...
Bapak : buk ... buk ini lo uang untuk berobat
anak kita ( menyodorkan uang ke arah ibu dan tersenyum bahagia)
Ibu : ( Menatap bapak tajam dan
menamparnya ) aku ndak butuh uang ini pak !!!!!!!! lebih baik aku dan anak
anakku mati dari pada aku memiliki uang haram ini pak.....( menangis ) lebih
baik aku mati pak.....kenapa bapak memilih mencuri.....
Bapak : ( menangis ...) maafkan bapak
buk.... bapak terpaksa, bapak bersalah, bapak berdosa... Ya Allah apa yang
sudah aku perbuat...
Kakak : buk.... pak.... sakit...( batuk dan
mengeluarkan darah semakin banyak...)
Adik : mbak
...mbak bangun.....mbakkkkk..( menangis )
Bapak,ibu :
ndok..... ndok....( menangis )
Tiba – tiba..
Polisi : tetap di tempat.!!!. ( sambil
menyodorkan pistol dan memaksa bapak untuk mengikutinya )
Adik : pak polisi bapak saya tidak
bersalah pak.... ( memohon ) maafkan bapak saya....
Nona : halah alasan aja....dasar anak pencuri..
Adik : saya akan kembalikan uangnya saya
berjanji.....
Nona : sudah pak bawa aja pencuri ini ke kantor
polisi....
Warga : betul betul.....
Polisi : ayo ikut !!!!! ( menggeret bapak )
Adik : jangan bawa bapak saya …. Saya
mohon.....( menarik – narik baju bapak )
Ibu : ( menangis ) bapak....... anakmu
sudah tidak ada.....pak jangan pergi....
Warga sudah berhasil membawa pak ridho pergi. Sementara itu
anak pertama Pak Ridho telah meninggal dunia. Tertinggal ibu dan anak keduanya
yang tak henti – hentinya menangis meratapi penderitaan ......lantas sayup –
sayup lagu kegelisahan telah mengawalinya.
BY: Anita Imaniar
boleh sebutkan karakter tiap tokohnya? dan konflik ceritanya?
BalasHapus