Angin Timur
Setiap detik yang terbuang melainkan pelajaran pelajaran baru yang harus diremidi. Tentu saja iya setiap orang akan merasa menyesal setelah melakukan perbuatan dosa. Akankah waktu bisa kembali. Apakah semua itu bisa diulangi satu atau dua kali lagi. Agar aku paham, betapa benar benar bodohnya aku. Yang sudah begitu paham kamu tapi tetap membiarkanmu menyelam lebih dalam. Dihadapnmu mungkin aku hanya wanita rendahan yang mudah untuk dirayu rayu. Yang bisa kau mainkan sesukamu. Ku telusuri apapun jalan yang kau tuju, namun. Sedalam apapun kamu menyelamiku, akankah satu kali saja engkau tau isi hati ini. Hanya satu kali saja.
Dalam. Iya luka ini memang tak terbentuk. Namun dalam denyut nadi tersunyiku pun aku tetap menahan sakit yang tiada akhir. Tiada akhir kataku. Sebab semua telah aku berikan kepada rumah yang ku anggap sebagai tempat peristirahatanku selamanya. Namun semua beda. Setelah kita selesai. Ya seperti katamu yang menyebutkan selesai dengan mudah tanpa sedikitpun beban atau pikiranmu ataupun belaskasihanmu terhadapku. Ya memang tega, kau. Setelah aku mengerti, hati yang dipermainkan berulang kali. Telah terpatahkan hari ini.
Bagi seorang laki laki tak akan mengenal kata menyesal. Uang bisa dicari lagi. Harga diri bisa diperbaiki lagi. Wanita hanya dalam satu hari bisa dimiliki. Ya begitulah lelaki. Jauh dengan wanita yang belasan tahun akan selalu sakit tersungkur, atau iya seumur hidupnya pasti akan selalu ingat setiap detik yang berlalu, berupa dosa dan kenangan akan teringat hingga dirinya mati.
Hari ini keagungan alam raya menjadi saksi tentang penyesalanku, kenangan terpurukku, dan janji janji palsu laki laki. Bahwa aku berhenti mengejar, berhenti mencari rumah, dan terus berjalan beriringan bersama angin timur.
An.
Komentar
Posting Komentar